Akibat masalah tersebut beberapa sekolah mengalami kegagalan komputer, polisi terpaksa menulis dengan tangan laporan dan menghentikan terminal mobil patroli untuk berjaga-jaga, beberapa penjara membatalkan kunjungan, dan rumah sakit menolak pasien non-trauma di ruang gawat darurat serta menunda beberapa operasi elektif.

McAfee meminta maaf kepada pelanggan terkait masalah ini, namun mereka meremehkan dampaknya. "Kami tidak menyadari dampak yang signifikan terhadap konsumen," kata perusahaan anti virus tersebut.
Update terbaru software antivirus dari McAfee membuat Windows XP crash. Hasil investigasi awal menduga software tersebut salah mendeteksi komponen sistem operasi sebagai malware atau biasa disebut false positive.
"McAfee sangat peduli terhadap sejumlah konsumen yang mengalami dampak false positive dalam rilis kali ini," demikian pernyataan perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California, AS tersebut. Pengguna XP yang melakukan update antivirus terbaru dilaporkan mengalami bluw screen, shutdown tiba-tiba, dan reboot berulang-ulang, namun hal tersebut tidak terjadi pada pengguna Windows Vista dan Windows 7.
Untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas, McAfee langsung mencabut update tersebut dari servernya. Sampai saat ini penyebab masalah itu masih diteliti meski menurut SANS Institute kemungkinan adanya kelemahan pada file DAT versi 5958.
No comments:
Post a Comment